Senin, 13 Oktober 2014

Karakteristik Komunikasi


4. Karakteristik Komunikasi

1) Komunikasi merupakan proses simbolis
Con: memperagakan cara benar menggosok gigi
Komunikasi merupakan proses simbolis karena pesan tentang cara benar menggosok gigi disampaikan dalam symbol kata-kata verbal yang diucapkan komunikator, juga pesan simbolik verbal-visual melalui poster. Pesan simbolik non-verbal tampak dari memperagakan wajah orang yang sedang sikat gigi.
2)   Komunikasi merupakan proses sosial
Komunikasi merupakan proses sosial karena terlibat dalam relasi sosial (pengirim berinteraksi dengan penerima informasi), komunikator memberikan suatu nilai yang patut diikuti.
3) Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah
Komunikasi satu arah apabila komunikator tidak memberikan kesempatan kepada penerima informasi untuk bertanya.  Komunikasi dikatakan dua arah apabila terjadi proses dialog antara komunikator dengan penerima informasi. Proses komunikasi dua arah lebih menguntungkan dua pihak karena komunikator dan penerima informasi dapat memahami isi informasi.
4)  Komunikasi bersifat koorientasi
Komunikasi manusia itu bersifat koorientasi karena dua atau lebih pihak terlibat dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama.
5) Komunikasi bersifat purposif dan persuasif
Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan.  Bersifat persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap penerima informasi. Komunikasi persuasif terjadi manakala tujuan komunikasi untuk mengubah sikap penerima informasi sesuai dengan kehendak pengirim informasi.
6)   Komunikasi mendorong interpretasi individu
Komunikasi sebagai pengirim pesan sesuai dengan maksud pengirim. Interpretasi terhadap pesan itu akan sama jika komunikator menjelaskan materi sambil mempraktikan.
7)   Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna
Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yakni makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata berdasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berada di balik kata-kata itu. Karena makna kata itu ada dan hanya dapat dipahami oleh pengirim atau penerima, maka demi keberhasilan komunikasi dibutuhkan aktivitas pertukaran makna.
8)  Komunikasi terjadi dalam konteks
Komunikasi terjadi dalam konteks karena aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh manusia selalu berada dalam sebuah ruang dan waktu., atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu.

Komunikasi dapat dilakukan dalam konteks:
a.       Lingkungan fisik; misalnya di Puskesmas, kantor, tepi jalan raya, di depan kantor pos, dll
b.      Antarbudaya manakala komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang berbeda latar belakang kebudayaannya
c.       Psikologis, artinya aktivitas komunikasi memperhatikan beragam faktor psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
d.      Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi hubungan antarpribadi
e.       Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika kelompok, dll
f.       Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi, karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi 
g.  Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri kategorial seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup, dll.         


SILAHKAN ANDA LANJUTKAN KE KUIS KOMUNIKASI KESEHATAN CLICK HERE!      

12 komentar: