4. Karakteristik Komunikasi
Con: memperagakan cara benar
menggosok gigi
Komunikasi merupakan proses
simbolis karena pesan tentang cara benar menggosok gigi disampaikan dalam symbol
kata-kata verbal yang diucapkan komunikator, juga pesan simbolik verbal-visual
melalui poster. Pesan simbolik non-verbal tampak dari memperagakan wajah orang
yang sedang sikat gigi.
Komunikasi merupakan proses sosial karena
terlibat dalam relasi sosial (pengirim berinteraksi dengan penerima informasi),
komunikator memberikan suatu nilai yang patut diikuti.
Komunikasi satu arah apabila
komunikator tidak memberikan kesempatan kepada penerima informasi untuk
bertanya. Komunikasi dikatakan dua arah
apabila terjadi proses dialog antara komunikator dengan penerima informasi. Proses
komunikasi dua arah lebih menguntungkan dua pihak karena komunikator dan
penerima informasi dapat memahami isi informasi.
Komunikasi manusia itu bersifat
koorientasi karena dua atau lebih pihak terlibat dalam komunikasi yang mempunyai
tujuan yang sama.
Komunikasi bersifat purposif karena
komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah
ditentukan. Bersifat persuasif karena
komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap penerima informasi. Komunikasi
persuasif terjadi manakala tujuan komunikasi untuk mengubah sikap penerima
informasi sesuai dengan kehendak pengirim informasi.
Komunikasi sebagai pengirim pesan
sesuai dengan maksud pengirim. Interpretasi terhadap pesan itu akan sama jika
komunikator menjelaskan materi sambil mempraktikan.
Komunikasi yang berlangsung
antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau
yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi
dipahami dalam dua makna, yakni makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus)
dan makna konotatif (arti kata berdasarkan konteks tertentu) dari situasi yang
berada di balik kata-kata itu. Karena makna kata itu ada dan hanya dapat
dipahami oleh pengirim atau penerima, maka demi keberhasilan komunikasi
dibutuhkan aktivitas pertukaran makna.
Komunikasi terjadi dalam konteks
karena aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh manusia selalu berada dalam sebuah
ruang dan waktu., atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu.
Komunikasi dapat dilakukan dalam
konteks:
a. Lingkungan
fisik; misalnya di Puskesmas, kantor, tepi jalan raya, di depan kantor pos, dll
b. Antarbudaya
manakala komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang berbeda latar
belakang kebudayaannya
c. Psikologis,
artinya aktivitas komunikasi memperhatikan beragam faktor psikologis seperti
persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan dari pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi
d. Personal,
artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi hubungan antarpribadi
e. Kelompok,
artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik
kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika
kelompok, dll
f. Organisasi,
artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi,
karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik
organisasi, dinamika organisasi
g. Massa, artinya
aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat massa, atau kategori massa
yang dapat dirinci dalam ciri-ciri kategorial seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup, dll.
SILAHKAN ANDA LANJUTKAN KE KUIS KOMUNIKASI KESEHATAN, CLICK HERE!
lia septiana, hadir
BalasHapusnani kunia
BalasHapusNPM : 14410038P
HADIR
Dwi Retnoningrum
BalasHapusNPM.14410020P
HADIR
Ida Yulianty
BalasHapusNPM 14410027
Hadir
Lailia
BalasHapusNPM.14410030P
Hadir
Lanio Ibrahim
BalasHapus14410031P
Hadir
Balas
MUHAMMAD TIO ARDIANTO
BalasHapusNPM : 14410037P
HADIR
Ima Yustitia
BalasHapusNPM 14410028 hadir
Rushartini,hadir
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusirma afria suryani
BalasHapus14410029
erni susanti
BalasHapusnpm 14410025
hadir