Rabu, 11 September 2013

E-Learning Komunikasi Kesehatan (Konversi)

SELAMAT DATANG DI E-LEARNING


KOMUNIKASI KESEHATAN


Sebelum mulai perkuliahan e-learning iniWAJIB ABSEN dengan mengisi daftar hadir + NPM di KOLOM KOMENTAR.

Untuk memulai perkuliahan ini silahkan klik disini

Definisi Komunikasi Kesehatan

1. Definisi


Menurut George A Miller (1951), komunikasi berarti suatu informasi yang disampaikan dari satu tempat tertentu ke tempat yang lain. Sedangkan menurut Cherry (1966), komunikasi berarti berbagi elemen-elemen perilaku dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama. Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang berfokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (Northouse and Northouse, 1985). Fokus dalam komunikasi kesehatan adalah “transaksi” spesifik pada isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi tersebut. Transaksi yang berlangsung antar-ahli kesehatan dan antara ahli kesehatan dengan klien merupakan perhatian utama dalam komunikasi kesehatan 

untuk melanjutkan materi silahkan klik disini

Model komunikasi dalam komkes

2.  Model komunikasi dalam komunikasi kesehatan

a.       Model Shanon-Weaver
Ciri utama dari model ini adalah adanya konsep noise atau “pengganggu”, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi atau menghambat pesan-pesan yang disampaikan sepanjang komunikasi, dari sumber informasi ke tempat tujuan (destination). Kekuatan dari model ini, dapat menjelaskan suatu proses penyampaian informasi dari sumber ke tempat tujuan secara rinci. Kelemahannya adalah kurang dapat menjelaskan bagaimana hubungan feedback, hanya mampu menggambarkan informasi satu arah, seharusnya komunikai antar manusia berlangsung dua arah.

 b.  Model SMCR (Source Message Channel Receiver)
Model ini menampilkan 4 variabel dalam komunikasi, yakni source (sumber), message (pesan), channel (saluran), receiver (penerima). Kekuatan dari model ini adalah bahwa komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang dinamis, bukan sekedar peristiwa yang statis. Kekurangan dari model ini adalah tidak adanya mekanisme feedback dalam proses tersebut.

c.      Speech Communication Model 
Dikembangkan oleh Miller (1972), terdiri dari tiga variabel, yakni pembicara (speaker), pendengar (receiver), dan umpan balik (feedback). Model ini tampak sederhana untuk menjelaskan proses komunikasi yang kompleks dan rumit dalam realitas, namun sangat mudah dipahami untuk menjelaskan proses komunikasi antar-manusia. Hal inilah yang merupakan kekuatan dan kelemahan model ini.


untuk melanjutkan materi silahkan klik disini

Program Komunikasi Kesehatan

3. Program Komunikasi Kesehatan


Program komunikasi kesehatan merupakan upaya promosi yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang didesain untuk tujuan jangka panjang agar terjadi perubahan perilaku pada kelompok sasaran. Tujuan pokok dari program komunikasi kesehatan adalh perubahan perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Strategi komunikasi kesehatan terdiri dari tiga langkah strategis yang merupakan siklus berkesinambungan, sebagai berikut:

1)      Tahap perencanaan
Tahap perencanaan merupakan bagian terpenting dari seluruh kegiatan program komunikasi kesehatan komunikasi kesehatan, pada tahap ini dilakukan berbagai macam kegiatan serius dan berbagai aspek dipelajari. Kunci keberhasilan program komunikasi kesehatan terletak pada sejauh mana tahap perencanaan dirancang, yang meliputi:
a.       Analisis masalah kesehatan
b.      Riset pengembangan
c.       Pengembangan strategi
d.      Uji coba bahan
e.       Rencana operasional

2)      Tahap pelaksanaan
Kegiatan dimulai dengan menggunakan bahan komunikasi yang dihasilkan dengan kualitas yang tinggi, kemudian bahan didistribusikan melalui berbagai jalur media secara terpadu. Tujuannya untuk memperoleh daya jangkau dan frekuensi maksimum. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan program pelatihan bagi mereka yang akan berinteraksi dengan konsumen. Tahap ini terdiri dari tiga kegiatan pokok:
a.       Produksi
b.      Pelatihan
c.       Distribusi

untuk melanjutkan materi silahkan klik disini

Program Komunikasi Kesehatan 2

3)      Tahap pemantauan dan evaluasi
Upaya pemantauan dan evaluasi merupakan kesatuan kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan tidak dapat dipisahkan serta dilaksanakan secara sistematis. Pemantauan harus dilakukan pada hal-hal berikut ini:
a.       Sistem distribusi produksi dan bahan
b.      Pengelolaan dan kinerja
c.       Jadwal kerja
d.      Anggaran
e.       Tingkat penerimaan, pengetahuan, dan kebiasaan

Strategi pemantauan harus meliputi upaya-upaya sebagai berikut:
a.       Pemeriksaan bahan secara teratur pada titik sasaran distribusi
b.      Diskusi Kelompok Terarah (DKT) untuk mengetahui pesan promosi dan melihat kemungkinan adanya keraguan dari kelompok sasaran
c.       Pemantauan siaran untuk memastikan bahwa jadwal penyiaran dilakukan sesuai dengan rencana
d.      Wawancara sesaat di lokasi tertentu untuk memantau tema pokok dan ‘slogan’ program serta jangkauannya
e.       Evaluasi tindak lanjut pelatihan bagi petugas kesehatan
f.       Pemantauan terhadap pengelolaan untuk mengetahui pengaruh program pada distributor atau pelaksana

Tahap evaluasi terdiri dari:
a.       Evaluasi keluaran (output) atau produksi
b.      Evaluasi akibat (effect)
c.       Evaluasi dampak (impact)


PERTANYAAN
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas PADA KOLOM KOMENTAR
1.        Model shanon-weaver hanya mampu menggambarkan informasi satu arah, berikan contohnya (dalam lingkungan kerja anda) !
2.        Telah dijelaskan sebelumnya tujuan dari program promosi kesehatan, berikan contoh nyata efek dari komunikasi kesehatan !
3.        Terdapat 3 langkah strategi program komunikasi kesehatan, sebutkan dan mengapa 3 langkah tersebut perlu dilakukan?


Terimakasih telah mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam perkuliahan e-learning.


BE HEALTH, BE SMART !