Senin, 07 Oktober 2013

Bauran Pemasaran

2.  Bauran pemasaran

      Orientasi dari pemasaran adalah konsumen. Konsumen menjadi titik tolak suatu proses yang mempunyai empat unsur; Consumer, Product, Price, Promotion, Place. Keempat unsur tersebut harus dikembangkan dan dikelola secara terpadu sebagai suatu kesatuan, yang disebut bauran pemasaran atau marketing mix.
a.       Consumer (Konsumen)
Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tetapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk menentukan strategi pemasaran.
Stategi sasaran adalah suatu proses mengelompokkan sasaran ke dalam sub-sub kelompok yang lebih homogen yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter. Pembagian sub-kelompok dapat dilakukan sebagai berikut:
1)      Sasaran primer: sasaran pokok yang diharapkan dapat berubah perilakunya, ke perilaku yang diharapkan
2)      Sasaran sekunder: sasaran antara yang mempunyai pengaruh terhadap s.asaran primer (misal; petugas kesehatan, tokoh masyarakat, anggota keluarga, dan lainnya)
3)      Sasaran tersier: sasaran penunjang yang turut menentukan keberhasilan program, seperti para pengambil keputusan, penyandang dana, dan orang-orang yang berpengaruh untuk itu.

b.      Product (Produk)
      Produk tidak selalu berbentuk benda nyata yang dapat dilihat dan diraba seperti kapsul vitamin A, tablet besi, dan bahan lainnya. Produk dapat pula berupa pelayanan kesehatan seperti penimbangan balita, pemeriksaan kehamilan, imunisasi, atau juga dalam bentuk ide/gagasan seperti berhenti merokok, kesegaran jasmani, jantung sehat dan lainnya. Produk inilah yang kemudian dipasarkan sehingga berlangsung proses pertukaran dengan kelompok sasaran.
      Produk harus dibuat atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu diperlukan riset pasar, yang dimaksud dengan pasar adalah khalayak konsumen. Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berkembang sesuai dengan keadaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perkembangan ini harus selalu dipantau, sehingga produk dapat selalu dimodifiaksi sesuai dengan tuntutan keadaan. Riset pasar perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, sejak dari tahap perencanaan, pengembangan produk, penerapan sampai dnegan evaluasi.

c.       Price (Harga)
      Yang dimaksud dengan harga bukan hanya yang meliputi uang yang harus dibayarkan, tetapi juga hal-hal lain seperti waktu yang dikorbankan, gerakan fisik yang diperlukan, gaya hidup yang harus berubah, atau ketentraman. Meskipun besar rupiahnya kecil, tetapi mungkin aspek lainnya dirasakan berat bagi konsumen. Misalnya; untuk memperoleh kapsul vit A yang gratis, ibu harus meluangkan waktu dan berjalan ke posyandu, mungkin hari itu dia terpaksa tidak mendapatkan uang karena tidak berjualan ke pasar, dan harus meninggalkan pekerjaan  atau anggota kelaurga lainnya di rumah karena pergi ke posyandu.
      Hambatan dan rasa keberatan perlu diketahui dan dicari cara mengatasinya, sehingga terjadi kemudahan. Penetapan harga tentu tidak terlepas dari ketiga unsur pemasaran lainnya, karena sebagai suatu kesatuan tiap unsur saling mempengaruhi, dan turut menentukan besarnya harga yang harus dibayar oleh konsumen.

d.      Place (Tempat)
Yang dimaksud tempat ialah lokasi dimana produk dapat diperoleh. Tempat atau jalur distribusi perlu diperhitungkan dengan baik. Semakin luas jaringan distribusinya, semakin mudah konsumen untuk memperoleh produk tersebut. Dalam pemasaran sosial, jalur distribusi biasanya menyangkut bermacma-macam institusi yang terlibat dalam kegiatan diseminasi gagasan yang dipasarkan, yaitu dari perumus gagasan sampai pada penerima yang dituju. Dalam hal ini faktor efektivitas dan efisiensi harus dipertimbangkan. Dengan demikian produk sebaiknya ditempatkan diamna terjadi kontak maksimal dengan konsumen. Agar pelaksanaan distribusi berjalan lancar, di lapangan dapat digunakan tenaga perantara yang sifatnya sukarela, kita kenal dengan kader. Untuk tenaga seperti ini, maka kualitas pelatihan perlu mendapat perhatian, disamping daya tarik produk serta kreativitas yang diperlukan untuk menggugah semangat kader.

e.       Promotion (Promosi)
      Promosi berarti mengkomunikasikan keunggulan dan membujuk konsumen atau kelompok sasaran untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Produk yang menarik belumlah cukup, harus disertai komunikasi yang berkesinambungan dan terarah untuk memberikan informasi, motivasi, dan edukasi kepada konsumen. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada efektivitas komunikasi, karena pada dasarnya promosi adalah komunikasi. Promosi dapat dilakukan melalui komunikasi massa (TV, radio, koran, dan media cetak) serta komunikasi interpersonal (antar pribadi).

      Promosi dilakukan dengan tema pokok yang mengikat semua unsur pemasaran. Jadi, unsur promosi ini tidak lepas dari unsur produk, harga dan tempat, karena ketiga unsur tersebut harus dapat membangun citra produk yang tentu saja harus sejalan dengan citra diri konsumen. Promosi harus dapat merangsang telinga dan mata, dapat dipercaya dan dapat diterima dengan rasa dan akal. Selain itu, promosi tidak dapat dilaksanakan secara serentak, harus ada prioritas, misalnya tahap pertama bersifat memberi informasi, tahap kedua bersifat motivasi, dan tahap ketiga memperkuat atau kemungkinan lainnya.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI, KLIK DISINI!

11 komentar:

  1. maaf bu saya ingin bertanya,,
    bila ada pemasaran, atau penjualan. yg menjual atau yg memfromosikan bahan bahan atau benda benda kesehatan yang mempunyai dampak berbahaya sedangkan ,yang memproduksinya bukan tenaga kesehatan begitu pula yang menjual maupun yang memfromosikannya
    apakah tindakan kita sebagai tenaga kes mas apa bu,,??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tindakan kita sebagai kesmas yaitu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa bahan atau benda2 itu berbahaya dengan kita memiliki dasar yang kuat, seperti kita sudah mengetahui terlebih dahulu melalui teori-teori dan penelitian yang telah di teliti oleh Dinas Kesehatan. Jika memang bahan dan benda2 itu berbahasa kita dapat melaporkannya ke dinas Kesehatan Setempat untuk di teliti.

      Hapus
    2. Yang jelas barang atau bahan-bahan yang mengandung zat berbahaya yang di promosikan tersebut pasti barang atau bahan ilegal. karena semua barang atau bahan seharusnya telah malalui uji klinik yang jelas dan telah disahkan oleh dinas terkait sebagai barang atau bahan yang aman untuk digunakan.

      Hapus
    3. barang-barang yang sudah siap untuk didistribusikan kemasyarakat tentunya udah melalui uji standart nasional atau SNI, jadi kemungkinan yang mempromosikan juga sudah diperkenalkan dengan produck tersebut tentang semua efek yang akan di timbulkan.
      tindakan kita sebagai Tenaga Kesehatan Masyarakat adalah jika ada barang yang belum memenuhi standart nasional indonesia atau SNI maka kita bisa melaporkan ke Dinas terkaiatan agar ijin-ijin dari perusahaan itu bisa untuk sementara diberikan sangsi-sangsi.

      Hapus
    4. Anda sebagai kesmas, anda hrs bisa melakukan action. Action tsb anda lakukan dengan kerjasama lintas sektoral (instansi lain), survey kelapangan dengan melibatkan tokoh masyarakat, ikut sertakan konsumen penggunaa alat tersebut, pastikan anda telah menguji coba sndri alat/benda kesehatan tersebut berdasar uji lab dgn sektoral terkait. Finally, gathering lah dengan para pemangku kebijakan, utk mengevaluasi tindakan apa yg hrs dilakukan utk mengatasi isu tsb. trims.

      Hapus
  2. mohon maaf bu, sepertinya ada itu ada lima unsur yang menjadi titik tolak dari konsumen yaitu, Consumer, Product, Price, Promotion, Place.

    BalasHapus
  3. menurut ibu apakah tenaga kesehatan khususnya yang berada didaerah terpencil sudah mampu melakukan pemasaran sosial secara baik? dan apakah ada upaya yang nyata dari pemerintah dalam membantu pemasaran tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ya untuk yang tinggal di daerah terpencil.
      Jadi gini bapak ferry. Dengan diadakan pelatihan-pelatihan baik di Dinas Daerah maupun Propinsi dan melalui sosialisasi yang dilakukan diharapkan terjadi pemerataan secara ilmu sudah baik.
      Kalau Upaya dari pemerintah yang sekarang ini kawan-kawan adalah dilaksanakannya pelatihan-pelatihan dari berbagai macam program dengan metode-metode yang sesuai dengan program tersebut.

      Hapus
    2. trims ferry ats pertanyaannya.. sblm ny sy mw tny, anda bkerja dmn?

      dan utk agus suparwi, jwbn anda membantu

      Hapus
    3. saya bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat bu

      Hapus
    4. saya bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat bu

      Hapus