Jumat, 08 Januari 2016

Promkes

SELAMAT DATANG KEPADA MAHASISWA/I SEMESTER VII DI BLOG SAYA
PADA PERKULIAHAN "PROMOSI KESEHATAN"




SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT UNTUK MELIHAT MATERI "REORIENTASI PELAYANAN KESEHATAN" 


SILAHKAN KETIK NAMA, NPM DAN JAWABAN PERTANYAAN YANG ADA DI SLIDE TERAKHIR MATERI, PADA KOLOM KOMENTAR




SEMOGA MATERI INI BERMANFAAT
TERIMAKASIH :)

15 komentar:

  1. Nama : Desta Tri Yani
    NPM : 12410007

    1. Mengapa reorientasi pelayanan kesehatan harus dilakukan?
    Jawab :
    • Untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobata
    • Untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu
    • Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan
    • Untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya
    • Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja

    2. Apakah sama antara reorientasi pelayanan kesehatan dengan desentralisasi kesehatan?
    Jawab :
    Sama , karena reorientasi pelayanan kesehatan dengan desentralisasi kesehatan bertujuan untuk mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan sistem reoreientasi pelayanan kesehatan dengan desentralistasi diharapkan program pembangunan kesehatan lebih efektif dan efisien untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena sistem reoreientasi pelayanan kesehatan dengan desentralistasi tidak harus selalu menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Selain itu, sistem reoreientasi pelayanan kesehatan dengan desentralistasi juga memberi kewenangan bagi daerah untuk menentukan sendiri program serta pengalokasian dana pembangunan kesehatan di daerahnya. Keterlibatan masyarakat menjadi kebutuhan sistem ini untuk dapat lebih mengeksplorasi kebutuhan dan pontensi lokal.

    3. Hambatan apa yang ditemui dalam reorientasi?
    Jawab :
    Adanya keselahan presepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanaya untuk memberi pelayanan ( health provider ), tetapi pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara pemberi pelayanan kesehatan ( health provider ), dan pihak mendapatakan pelayanan kesehatan.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Ria margaretah
    12410016

    1. Reorientasi pelayanan kesehatan harus di lakukan karena reorientasi Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik, baik bagi penduduk secara keseluruhan pelayanan, Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh Tenaga kerja,Untuk pokus pada hasil kesehatan populasi disamping pokus pada kesehatan individu,Untuk mencapai suatu keseimbangan yang lebih baik anara pencegahan dan pengonbatan,serata merupakan Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi di antara individu, kelompok masyarakat, profesional kesehatan, institusi pelayanan kesehatan dan pemerintah. Mereka harus bekerja sama menuju sistem perawatan kesehatan yang berkontribusi untuk mengejar kesehatan.

    2.desentralisasi kesehatan sesungguhnya adalah salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan.

    3.hambatan yang sering di alami dalam reorientasi yakni kurangnya kontributor, praktisi dan spesialis

    BalasHapus
  5. Nurlela Diana
    14410040 p

    1.mengapa reorientasi pelayanan kesehatan harus dilakukan?
    Karena reorientasi pelayanan kesehatan sangat berepan penting dalam pembangunan kesehatan dan Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu ada “provider” dan “consumer”. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan dan Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh Tenaga kerja,Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik, baik bagi penduduk secara keseluruhan,Untuk pokus pada hasil kesehatan populasi disamping pokus pada kesehatan individu

    2.salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan sesungguhnya adalah desentralisasi kesehatan.

    3.hambatan yang sering di alami adalah kurang nya praktisi dan spesialis dan kontributor.

    BalasHapus
  6. Nama : Mona Oftikasari
    Nmpm : 14410036P

    1. Mengapa reorientasi pelayanan kesehatan harus dilakukan?
    Jawaban : Karena adanya kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk pemberi pelayanan (health provider ), tetapi pelayanan kesehatan juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemberi pelayanan kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan kemudian peningkatan usia harapan hidup ditambah dengan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan telah menyebabkan kekhawatiran dengan efektivitas biaya layanan. Yang mana bertujuan ; untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan, untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu, untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan, untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya, dan untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja.

    2. Apakah sama antara reorientasi pelayanan kesehatan dengan desentralisasi kesehatan?
    Jawaban : Desentralisasi kesehatan merupakan bagian atau strategi dari reorientasi pelayanan kesehatan yang mana dalam hal ini pemerintah daerah sebagai penanggung jawab pelaksana pembangunan pelayanan kesehatan di daerah masing-masing, pemerintah pusat sebagai regulator, fasilitator dan motivator dan pelaksana dan penanggung jawab kesehatan harus didekatkan pada masyarakat.

    3. Hambatan apa yang ditemui dalam reorientasi?
    Jawaban : Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan menyampingkan kesehatan dan kualitas hidup manusia, lebih lanjut hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan yang mendukung promosi kesehatan serta ketiaadaan partisipasi masyarakat dalam perencanaan program kesehatan, dan gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt terutama dengan adanya pengaruh perusahaan multinasional dengan kekuatan besar kemudian kurangnya praktisi dan spesialis serta kontributor.

    BalasHapus
  7. Nama: Desi Lifasari
    NPM : 12410006

    1. Karena orientasi pelayanan kesehatan saat ini adalah mengutamakan upaya preventif dengan sorotan utamanya adalah ekonomi yang tertuju untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif. Agar semua masyarakat dapat tercover untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan layak tanpa harus bingung memikirkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan serta untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan, untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu, untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan, untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya, untuk mengintegretasikan layanan guna memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja.

    2. Desentralisasi kesehatan merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan.

    3. Hambatan yang sering dialami dalam orientasi adalah kurangnya pekerja promosi kesehatan seperti kontributor, praktisi dan spesialis.

    BalasHapus
  8. NETI NURMALA SARI
    14410039P

    1. Mengapa harus dilakukan reorientasi pelayanan kesehatan dikarnakan reorentasi pelayanan kesehatan merupakan cara untuk meninjau kembali tentang pelayanan yang tersedia atau yang sudah ada dan digunakan untuk menentukan sikap dan sebagainya.

    Dimana reorentasi kesehatan terdapat Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan.
    Tujuan dari reorentasi kesehatan adalah :
    - Untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan
    - Untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu
    - Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan
    - Untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya
    - Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja

    2. Pengertian Reorentasi pelayanan kesehatan merupakan cara untuk meninjau kembali tentang pelayanan yang tersedia atau yang sudah ada dan digunakan untuk menentukan sikap dan sebagainya. Sedangkan Desentralisasi kesehatan merupakan penyerahan wewenang/transfer wewengang dari pemerintah pusat baik kepada pejabat-pejabat pemerintah pusat di Daerah.

    Jadi keduanya berbeda, dimana Reorentasi pelayanan kesehatan untuk meninjau kembali kebijakan-kebijakan kesehatan yang sudah ada dan nantinya di gunakan menentukan sikap. Sedangkan Desentralisasi kesehatan merupakan penyerahan weweang pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan.

    3. Hambatan yang mungkin ada dalam reorentasi pelayanan kesehatan adalah, kurang sadarnya individu atau masyarakat mengenai pelayanan kesehatan itu sendiri, melakukan pemberdayanan masyarakat (akan terasa sulit ketika orang/petugas melakukan promosi di daerah yang bukan asalnya, bahasa terutama),alat transportasi, bahasa,petugas itu sendiri.

    BalasHapus
  9. NAMA : AJI KURNIAWAN
    NPM : 14410014P
    JAWAB
    1. Karna reorientasi pelayanan kesehatan merupakan peninjauan kembali (untuk menentukan sikap dan sebagainya) mengenai pelayana kesehatan yang sudah ada. Hal ini harus dilakukan guna :
    a. Untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan
    b. Untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu
    c. Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan
    d. Untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya
    e. Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja
    Bagi pihak penyelenggara pelayanan kesehatan (pemerintah dan swasta) diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan
    2. Reorentasi pelayanan kesehatan adalah merupakan peninjauan kembali (untuk menentukan sikap dan sebagainya) mengenai pelayana kesehatan yang sudah ada. Sedangkan
    Desentralisasi kesehatan adalah pemindahan tanggungjawab dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pembangkitan serta pemanfaatan sumberdaya serta kewengan administratif dari tingkat pemerintah yang tinggi ke tingkat yang lebih rendah dalam suatu hirarkis politis administratif atau teritorial.

    Jadi keduanya berbeda reorentasi pelayanan kesehatan terfokus pada peninjauan kembali, sedangkan desentralisasi tefokus pada pemindahan tanggung jawab (administratif, pengambilan keputusan)

    3. Kesulitan yang terjadi mungkin di masyarakatnya, karna masyarakat yang beragam, petugas pelayanan yang kurang memadai, agama, bahasa dls

    BalasHapus
  10. mitha andriana
    14410035P

    1. Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu ada “provider” dan “consumer”. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah dan harus diorientasi lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasi dari reorientasi pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan diri, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan  sangat penting.
    Adanya kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk pemberi pelayanan (health provider ), tetapi  pelayanan kesehatan  juga merupakan  tanggung jawab  bersama antara pemberi pelayanan kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan. Melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri.
    Bentuk pemberdayaan masyarakat yaitu LSM yang peduli terhadap kesehatan baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis (pelatihan-pelatihan) sampai upaya swadaya masyarakat sendiri. Contoh : semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (UKBM), seperti posyandu, UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren, dll. 

    2. desentralisasi kesehatan merupakan bagian dari orientasi kesehatan dimana pemerintah daerah sebagai oenanggung jawabnya.

    3. hambatan yang terjadi ialah masyarakat dg pola pikir yg berbeda beda dan minim nya tenaga kesehatan d bbrapa daerah.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. indah suryani
    12410012

    1. orientasi pelayanan kesehatan saat ini adalah mengutamakan upaya preventif dengan sorotan utamanya adalah ekonomi yang tertuju untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif. Agar semua masyarakat dapat tercover untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan layak tanpa harus bingung memikirkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan serta untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan, untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu, untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan, untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya, untuk mengintegretasikan layanan guna memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja.

    2.desentralisasi kesehatan sesungguhnya adalah salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan.

    3.hambatan yang sering di alami dalam reorientasi yakni kurangnya kontributor, praktisi dan spesial.

    BalasHapus
  13. NANI KURNIA
    14410038P

    1. Mengapa reorientasi pelayanan kesehatan harus dilakukan?
    Jawab :
    a. Untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobata
    b. Untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu
    c. Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan
    d. Untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya
    e. Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja
    2. Apakah sama antara reorientasi pelayanan kesehatan dengan desentralisasi kesehatan?
    Jawab :
    sama, karena Desentralisasi pembangunan kesehatan bertujuan untuk mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan sistem desentralistik diharapkan program pembangunan kesehatan lebih efektif dan efisien untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena sistem desentralistik tidak harus selalu menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
    3. hambatan apa yang ditemui dalam reorientasi?
    Jawab :
    Kurang nya strategi promosi kesehatan untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Melalui kebijakan berwawasan kebijakan (health public policy), lingkungan yang mendukung (supportive environment),reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service), keterampilan individu (personnel skill) , gerakan masyarakat (community action).

    BalasHapus
  14. Nama : Eka Antoni
    Npm : 14410022P
    Jawab
    1. Dilakukannya reorentasi pelayanan kesehatan berguna untuk meninjau kembali pelayanan kesehatan yang sudah ada(memperbaikai sistem yang sudah ada). Digunakan reorentasi kesehatan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pencegahan dan pengobatan, Untuk fokus pada hasil kesehatan populasi di samping fokus pada kesehatan individu, Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik bagi penduduk secara keseluruhan, Untuk mencapai pelayanan yang lebih efektif biaya, dan Untuk mengintegrasikan layanan memaksimalkan kontribusi seluruh tenaga kerja.
    Makannya sangat perlu dilakukan reorentasi pelayanan kesehatan.
    2. Berbeda antara reorentasi pelayanan kesehatan dengan desentralisasi kesehatan dimana reorentasi pelayanan kesehatan bertujuan untuk memperbaiki atau meninjau kembali keputusan kesehatan nyang sudah ada sedangkan desentralisasi kesehatan bertujuan untuk mengalihkan wewenang pengambilan keputusan. Dialihkan kepada badan atau orang yang mengerti pasti tentang situasi yang sedang dihadapi disuatu daerah atau tempat.
    3. Hambatan yang ditemui reorentasi pelayanan kesehatan adalah dimulai dari tenaga kesehatannya, masyarakat sebagi penerima, badan yang member pelayanan dan lain sebagainya.

    BalasHapus
  15. Nama : AGUNG NUGROHO
    NPM : 12410001

    1. Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu ada “provider” dan “consumer”. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah dan harus diorientasi lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasi dari reorientasi pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan diri, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan sangat penting.
    Adanya kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk pemberi pelayanan (health provider ), tetapi pelayanan kesehatan juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemberi pelayanan kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan. Melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri.
    Bentuk pemberdayaan masyarakat yaitu LSM yang peduli terhadap kesehatan baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis (pelatihan-pelatihan) sampai upaya swadaya masyarakat sendiri. Contoh : semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (UKBM), seperti posyandu, UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren, dll.

    2. desentralisasi kesehatan merupakan bagian dari orientasi kesehatan dimana pemerintah daerah sebagai oenanggung jawabnya.

    3. hambatan yang terjadi ialah masyarakat dg pola pikir yg berbeda beda dan minimnya tenaga kesehatan di berapa daerah.

    BalasHapus